SHARING ., anggrek Species cini yuk ,.

Tapi, sekarang juga mulai tertarik ke anggrek, gara-gara aku dapat anggrek Yang sudah tidak terurus dari sepupuku. Katanya, tiap pagi disemprot Pakai Hyponex 1/2 sendok makan + air 1 semprotan (1 liter). Kalau sore, Disiram pakai air beras. Tapi jangan sampai ada beras yang tertinggal, karena bisa membuat busuk. Dengan cara itu, bisa mengubah anggrek yang sudah kurus menjadi subur-subur lagi. Saya langsung tertantang untuk dapat dipraktekkan, mudah-mudahan berhasil

Pemupukan memang penting sekali biasanya seminggu 2x. Pemupukan anggrek atau tanaman lain secara umum dibedakan 2 macam, pupuk daun dan pupuk bunga/buah. Jadi kalau masih dalam pertumbuhan vegetatif alias kita baru mau membesarkan batang dan daunnya maka kita pakai pupuk daun. Kalau batang dan daunnya sudah besar, kita rasa sudah cukup barulah kita ganti pupuknya dengan pupuk bunga untuk merangsang pertumbuhan generatifnya. Merk pupuk ini ada macam-macam, yang umum untuk anggrek adalah Gandasil dan Vitabloom. Gandasil D dan Vitablom D maksudnya untuk pupuk daun. Gandasil B dan Vitablom B untuk pupuk bunga. Air cucian beras bagus juga. Penyiraman juga harus sering untuk anggrek namun harus diperhatikan akar-akarnya yang menonjol di pakis. Kadang-kadang karena rimbunnya akar, air banyak tergenang di sini, ini yang membuat muncul munculnya jamur, sehingga muncul penyakit busuk akar. Jadi matilah anggreknya. Lebih baik beli buku tentang anggrek atau mawar, banyak sekali di Gramedia. Ada yang detil sekali menjelaskan cara-cara perawatan dan pemeliharaan anggrek

body {background-color:000000; background-image:url(http://i419.photobucket.com/albums/pp271/gellylopbutterfly/sqmv5g.jpg); background-attachment:fixed; background-position:top center; background-repeat:no-repeat}
.commonbox {border-style:outset; border-width:1; border-color:FF1493; background-color:transparent}
.commonbox h1 {background-color:transparent}
.commonbox h2 {background-color:transparent; background-color:transparent}
.commonbox .evenrow {background-color:transparent}
.usercontent {color:FF1493 !important}
.commonbox h1 {color:FF1493 !important}
.commonbox h2 {color:FF1493 !important; color:FF1493 !important}
.data {color:FF1493 !important}
.controlpanel .q {color:FF1493 !important; color:FF1493 !important}
.usercontent a {color:FF1493 !important; text-decoration:overline}
.usercontent a:link {color:FF1493 !important; text-decoration:overline; color:FF1493 !important; text-decoration:overline}
.usercontent a:visited {color:FF1493 !important; text-decoration:overline; color:FF1493 !important; text-decoration:overline; color:FF1493 !important; text-decoration:overline}
.usercontent a:active {color:FF1493 !important; text-decoration:overline; color:FF1493 !important; text-decoration:overline; color:FF1493 !important; text-decoration:overline; color:FF1493 !important; text-decoration:overline}
.usercontent a:hover {color:FFC0CB !important; text-decoration:underline}
#controlpanelbuttons a {background-color:transparent; border-color:FF1493; font-family:Comic Sans Ms !important; border-style:outset !important}
#controlpanelbuttons a:link {background-color:transparent; border-color:FF1493; font-family:Comic Sans Ms !important; border-style:outset !important; background-color:transparent; border-color:FF1493; font-family:Comic Sans Ms !important; border-style:outset !important}
#controlpanelbuttons a:visited {background-color:transparent; border-color:FF1493; font-family:Comic Sans Ms !important; border-style:outset !important; background-color:transparent; border-color:FF1493; font-family:Comic Sans Ms !important; border-style:outset !important; background-color:transparent; border-color:FF1493; font-family:trebuchet !important; border-style:outset !important}
#controlpanelbuttons a:hover {background-color:transparent; border-color:transparent}
.commonbox .dr {background-color:transparent}
.controlpanel .imgblock200 {border-color:FF1493; border-style:outset}
.commonbox .imgblock75 {border-color:FF1493; border-style:outset; border-width:5px; background-color:FF1493}
.ir {border-color:FF1493; border-style:outset; border-width:5px; background-color:FF1493; border-color:FF1493; border-style:outset; border-width:5px; background-color:FF1493}

Method for Pharmaceutical Preparations

Part Used & Method for Pharmaceutical Preparations

The lotus seeds are collected from August to September. After the skins of the seeds have been removed, the seeds are dried in the sun.

Properties & Taste
Sweet, astringent and neutral

Meridians
Spleen, kidney and heart

Functions
1. To tonify the spleen and stop diarrhea;
2. To reinforce the kidneys and control the essence;
3. To nourish the blood and tranquilize the mind

Indications & Combinations

1.Palpitations, insomnia and irritability. Lotus seed (Lianzi) is used with Wild jujube seed (Suanzaoren), Arborvitae seed (Baiziren) and Poria with hostwood (Fushen).
2.Kidney deficiency manifested as seminal emissions or leukorrhagia. Lotus seed (Lianzi) is used with Dadder seed (Tusizi), Dioscorea (Shanyao) and Euryale seed (Qianshi).
3.Chronic diarrhea due to deficiency of the spleen. Lotus seed (Lianzi) is used with White atractylodes (Baizhu), Dioscorea (Shanyao) and Poria (Fuling).

Dendro chalmersii


The pseudobulbs are yellow and 40-80 cm long,the leaves are about 10 cm long,the flowers are about 2 weeks N are fragrant,flowering is in winder N spring,not much is know about this species ^_^

DeNdrobium prostheciglossum

It grows at altitudes of 1000-1800 m in papua New Guinea in areas with year-round high rainfall,N much lower,at about 150 m.The inflorescenses arise laterally from base of the leaf sheaths and consist of 4-9 flowers,

Each about 1.6 cm across.The flowering season is cultivation.

tips menarik untuk menyatakan cinta kita kepada si anggrek


1. Teliti sebelum membeli. Seperti halnya membeli barang-barang pada umumnya, carilah keterangan sebanyak dan selengkap mungkin mengenai jenis anggrek yang akan dibeli, misal rentang ketinggian habitat, suhu, ukuran tanaman optimum, kebutuhan cahaya dll. Sehingga kita bisa mempertimbangkan dengan baik apakah si anggrek tersebut cocok dengan tempat barunya atau tidak. Terkadang, ada pula pedagang yang merekayasa informasi hanya agar anggreknya laku, misal dengan mengatakan bahwa si anggrek dapat tumbuh bagus dan berbunga di segala tempat, padahal anggrek tersebut tidak tahan terhadap suhu rendah.

2. Memilih tanaman anggrek yang sudah melewati masa budidaya dan adaptasi. Atau dengan kata lain, lebih baik menghindari anggrek cabutan langsung dari alam yang notabene akarnya rusak, belum beradaptasi, dan masih dalam kondisi stress. Anggrek cabutan yang sudah mengalami masa budidaya dan adaptasi umumnya sudah mengeluarkan akar baru di media tanamnya, telah mengeluarkan daun barunya yang tumbuh segar dengan ukuran normal. Anggrek ini akan memiliki tingkat daya hidup yang lebih baik dibanding cabutan langsung alam. Sisi positif lainnya yaitu akan membiasakan para pemburu atau penadah untuk turut melakukan upaya budidaya.

3. Menyeimbangkan kapasitas tempat budidaya dan jangkauan kemampuan memelihara dengan jumlah dan jenis anggrek. Semakin banyak jenis dan jumlah anggrek yang dimiliki tentu akan menuntut tempat yang semakin luas dan juga waktu pemeliharaan yang lebih intensif pula. Berapa banyak waktu dalam sehari yang bisa disisihkan untuk memelihara tanaman?, berapa luas space di kebun atau pekarangan rumah yang masih bisa di tempati anggrek secara optimal?? Pertanyaan tadi ada baiknya dijawab sebelum menambah koleksi. Jangan sampai ada beberapa anggrek yang dianak-tirikan karena kurang perhatian/treatment…atau jangan sampai kolong tempat tidur anda gunakan untuk meletakkan anggrek yang butuh full sinar.

4. Mencoba yang mudah untuk belajar yang sulit. Yang dimaksud adalah, mencoba membudidayakan anggrek-anggrek yang terkenal mudah dipelihara, mudah berkembangbiak, dan pertumbuhannya cepat. Tidak perlu malu dengan ungkapan “hanya memelihara anggrek yang biasa atau anggrek yang murah”. Bukankah untuk sampai ke kelas 6, kita harus melewati kelas 1,2,3….dst??!, dari pelajaran dan pengalaman di kelas 1 kita bisa menghadapi pelajaran di kelas 2 dan begitu seterusnya. Hal ini berkaitan dengan pemeliharaan suatu anggrek. Biasanya semakin langka anggrek, kemungkinan karena range adaptasinya yang sempit, pertumbuhannya sangat lambat, membutuhkan iklim mikro yang spesifik, sulit membentuk tunas anakan, sehingga dari sisi agronomisnya pun akan membutuhkan treatment khusus. Tentunya kita tidak mau kebun kita menyandang gelar “pemakaman masal” untuk anggrek-anggrek langka bukan??!.

5. Sharing dan berkomunikasi dengan komunitas anggrek. Dengan begitu anda akan bisa menanyakan pengalaman-pengalaman dalam memelihara anggrek serta memperoleh banyak informasi mengenai cara budidaya yang tepat.

6. Budidaya dan mengembangbiakan anggrek merupakan salah satu langkah konservasi/pelestarian. Hanya dengan memelihara dengan baik hingga suatu saat bisa berkembangbiak dari yang semula satu pot menjadi beberapa rumpun pot, kita sudah melakukan apa yang dinamakan “konservasi”. Bahkan dengan menjual hasil perbanyakan anggrek kepada tetangga sebelah (misal dari 1 pot menjadi 4 pot, 2 pot dijual sedangkan 2 pot lainnya dikembangkan lagi) juga memberi nilai yang sangat penting bagi konservasi anggrek. tidak sulit bukan?!

7. Anggrek hasil botolan (kultur biji atau jaringan)??? why not?!. Point yang terakhir ini untuk turut mendorong aktifitas perbanyakan anggrek secara in-vitro, yaitu dengan mengurangi “skeptisitas” atau “alergi” terhadap anggrek produk kultur in-vitro…toh banyak juga jenis-jenis spesies yang dibotolkan. Bahkan performa tanaman menjadi lebih kompak, seragam, pertumbuhan yang kuat, serta kemampuan adaptasi yang lebih baik. Untuk masalah genetik, tidak perlu disangsikan, selama proses fertilisasi (pembuahan) dan penumbuhan in-vitro sesuai aturan…maka variasi genetik hasil botolan tidak berbeda dengan variasi genetik anggrek dari alam.

Nah, sekarang mulailah dari hal-hal yang kecil untuk memperoleh hasil yang besar.

Memilih bibit anggrek


Memilih bibit anggrek :
- Sehat dengan daun berwarna hijau muda, tanpa ada bercak kuning atau coklat pada daun atau batangnya.
- Ukuran daun kedua lebih panjang 2 kali dari daun pertama. Anggrek tersebut pertumbuhannya akan lebih cepat dibanding yang ukuran daun keduanya mirip dengan daun pertama.

Menangkap whitefly
Serangga kecil ini berwarna putih, bisa terbang dan menyerang daun dengan mengisap cairan daun. Pada serangan yang berat daun menjadi kering, pertumbuhan terhambat dan tanaman menjadi kerdil. Hama ini juga secara tidak langsung sebagai penyebar virus. Untuk menangkapnya, gunakan plastik atau bekas kaleng mentega yang berwarna kuning. Warna kuning menarik perhatian serangga kecil itu. Oleskan minyak goreng pada permukaannya. Minyak inilah yang akan "menjerat" hama kecil itu.

Menghilangkan bercak putih sisa mineral pada daun
Untuk menghilangkan sisa mineral pada daun yang berasal dari pupuk, basuh dengan hati2 menggunakan kain/kapas yang dicelup dengan larutan asam (cuka atau jeruk lemon dicampur dengan air - 1 sendok teh per 5 liter air). Atau dapat pula menggunakan susu. Lakukan lebih dari sekali jika belum bersih.


Alkohol sebagai pestisida
70% isopropyl alkohol dapat digunakan untuk membasmi mealybugs, whiteflies, scale, fungus gnats, thrips dan red spider mite. Bersihkan bagian daun/batang yang terkena hama dengan cotton-bud (q-tip) yang dicelupkan pada alkohol. Ulangi "pengobatan" selama beberapa hari untuk menghilangkan juga hama yang baru menetas (bercak kekuning-kuningan). Atau dapat pula disemprot larutan air dan alkohol 70% dengan perbandingan 1:1 ditambah 1 sendok teh sabun cair.

Peringatan : Hati-hati2, alkohol dapat merusakkan tanaman. Disarankan hanya untuk anggrek yang berdaun tebal, tidak untuk daun yang kecil dan tipis.

Kayu manis untuk mengobati infeksi cendawan/bakteri.
Bubuk kayu manis yang biasa dipakai untuk membuat kue dapat pula untuk mengobati infeksi cendawan/bakteri pada anggrek. Sebelumnya basahi dahulu daun/batang yang akan diobati agar bubuk dapat menempel. Lalu taburi daerah yang terinfeksi dengan sedikit bubuk kayu manis. Jangan terlalu banyak karena dapat mematikan tanaman. Tiup bagian tersebut agar sisa bubuk yang tidak menempel dapat terbuang. Bubuk dapat pula sebagai antibiotik untuk luka2 pada tanaman. Setelah daun atau akar yang busuk dipotong, taburi sedikit bubuk pada bekas luka untuk mencegah infeksi baru.

Tunas baru (keiki) pada Phalaenopsis.
Tangkai bunga phalaenopsis jangan dipotong setelah bunganya layu (jika masih sehat tangkai berwarna hijau kecoklatan). Ada kemungkinan setelah 3-4 bulan kemudian akan tumbuh bunga baru dari tangkai tersebut. Atau, kadang2 pada tangkai tersebut akan membentuk tunas tanaman baru (keiki). Jika ingin memisahkan tunas tersebut, tunggu sampai tumbuh akar minimal 3 buah dengan panjang minimal 5 cm. Potong tangkai bunga yang dekat dengan keiki tersebut dan tanam dengan media yang sesuai (mis. sphagnum moss).

Menampung air hujan untuk menyiram anggrek.
Air hujan sangat baik untuk anggrek. Tetapi perhatikan pH nya, yang baik sekitar 5.5-6.5. Ketika hujan turun jangan langsung ditampung karena masih mengandung kotoran dan debu dari genteng atau atap rumah. Setelah hujan berlangsung 5-10 menit, tampung pada ember plastik yang bersih dan jika telah penuh tutup rapat untuk mencegah nyamuk bersarang atau terinfeksi cendawan. Untuk menaikkan pH yang terlalu asam (pH < color="#ff6600">Melepaskan akar yang melekat pada pot.
Ketika akan mengganti pot (repotting), akar anggrek yang telah melekat kuat pada pot akan sulit untuk dilepaskan tanpa merusaknya. Untuk mengatasinya, rendam seluruh pot dengan air biasa selama beberapa lama. Setelah pot sudah sangat basah, selipkan dengan hati-hati pisau tipis (cutter atau silet) diantara akar dan pot. Lakukan sepanjang akar yang melekat tersebut. Mungkin ada satu-dua akar yang tidak berhasil dilepas dengan utuh. Kesabaran adalah kunci utamanya

Agar Phalaenopsis berbunga.
- Suhu dan cahaya adalah faktor utama untuk sebagian besar jenis Phalaenopsis dapat berbunga.
- Untuk membentuk tangkai bunga (spike), jaga temperatur secara konsisten dibawah 28°C (82°F). Pada suhu 32°C (90°F), meskipun hanya untuk waktu
singkat, akan mencegah pembentukan tangkai bunga. Dengan kata lain, untuk menahan supaya tidak berbunga, jaga temperatur tetap diatas 28°C (82°F) atau tingkatkan keteduhan menjadi 50% (cahaya sedang).
- Agar pada satu tangkai mempunyai lebih banyak bunga, sejak tangkai bunga berukuran panjang 5 cm (2 inch) jaga temperatur secara konsisten antara 18°C (65F) sampai 25°C (77°F).
- Disamping itu, jangan lupa pula untuk memberi pupuk secara teratur.

Semi-hidroponik (S/H).
adalah metode pemeliharaan tanaman dengan menggunakan media non-organik. Karena air tidak mengalir terus menerus seperti pada sistim hidroponik yang sesungguhnya makanya disebut semi-hidroponik.
- Media yang digunakan dapat berupa butiran (pelet) tanah liat (clay pellet), batu karang, batu-apung dsb.
- Pot yang digunakan adalah pot yang tertutup rapat dan disampingnya dibuat lubang setinggi kira2 2.5cm (1 inch) dari dasar pot dengan besar 0.6cm (1/4 inch). Sebaiknya menggunakan pot yang transparan (mis. botol air mineral yang dipotong atasnya) untuk memudahkan melihat ketinggian air pada pot dan pertumbuhan akar2nya.

- Masukkan media hingga memenuhi dasar pot sampai dengan batas lubang, kemudian masukkan tanaman dengan posisi akar yang paling bawah masih berada diatas lubang tsb. Timbun akar tanaman tsb dengan media lagi.

- Siram pot sampai air keluar dari lubang disamping pot. Airnya dapat dicampur pupuk dengan dosis sangat rendah, karena tanaman akan menerima supply nutrisi secara konstan. Letakkan pot tanaman tsb di tempat yang sesuai dengan cahaya yang dibutuhkan oleh tanaman tsb. - Siram kembali jika air sudah habis sama sekali sampai dasar pot, tetapi sebelumnya bilas dengan aliran air selama beberapa menit untuk menghilangkan sisa garam/pupuk pada pot dan media. Metode ini dapat membantu menyelamatkan anggrek yang "kritis" karena kehilangan akar2nya yang busuk/rusak.***